Kuesioner Dampak Emosional Perceraian (KDEP)

Kuesioner Dampak Emosional Perceraian (KDEP) adalah alat evaluasi yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek emosional dan psikologis yang terpengaruh oleh perceraian. Terdiri dari 11 dimensi, termasuk stres emosional, kesejahteraan psikologis, dukungan sosial, dan kesehatan fisik, kuesioner ini menggunakan skala Likert untuk menilai pengalaman individu. Hasilnya memberikan wawasan tentang tingkat kesulitan atau kesejahteraan dalam setiap dimensi, serta dampak keseluruhan perceraian. KDEP dapat digunakan oleh peneliti dan profesional kesehatan mental untuk membantu merancang intervensi yang tepat dan memberikan dukungan yang diperlukan bagi mereka yang terdampak.

Penasaran dengan Kuesioner Dampak Emosional Perceraian (KDEP) Anda? Silahkan isi kusioner dibawah ini.

Hubungan saya dengan anak-anak saya tidak baik setelah perceraian.

Saya merasa harga diri saya menurun setelah perceraian.

Perasaan saya sering tidak stabil sejak perceraian.

Saya merasa tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari teman-teman saya.

Saya merasa tidak mampu menghadapi tantangan yang muncul setelah perceraian.

Saya merasa kesulitan menemukan cara untuk mengatasi emosi saya.

Saya mengalami gangguan tidur sejak perceraian.

Saya merasa lebih lelah dari biasanya.

Saya sering merasa sedih sejak perceraian.

Saya merasa perceraian mempengaruhi hubungan saya dengan anak-anak saya secara negatif.

Saya merasa tidak puas dengan siapa diri saya saat ini.

Saya merasa tidak stabil secara finansial setelah perceraian.

Saya sering mengalami kilas balik atau mimpi buruk tentang perceraian.

Saya merasa tertekan atau sedih hampir setiap hari.

Saya merasa khawatir tentang keuangan saya.

Saya merasa tidak mampu beradaptasi dengan perubahan dalam hidup saya.

Saya merasa kesulitan menjaga komunikasi yang baik dengan anak-anak saya.

Saya merasa tidak bahagia setelah mengalami perceraian.

Saya merasa tidak puas dengan hidup saya saat ini.

Saya mengalami perubahan nafsu makan yang signifikan.

Saya merasa marah atau frustrasi lebih sering daripada sebelumnya.

Keluarga saya tidak memberikan dukungan emosional yang saya butuhkan.

Saya tidak memiliki strategi koping yang efektif untuk mengatasi stres.

Saya merasa tidak nyaman dengan rutinitas baru saya setelah perceraian.

Saya sering merasa cemas setelah perceraian.

Saya merasa sendirian dalam menghadapi perceraian ini.

Saya merasa sulit untuk menikmati hal-hal yang biasanya saya nikmati.

Saya merasa sulit untuk melupakan kejadian yang terkait dengan perceraian.

Saya merasa perceraian adalah pengalaman traumatis bagi saya.

Saya meragukan tentang masa depan saya.

Saya merasa perceraian mempengaruhi kesejahteraan finansial saya secara signifikan.

Saya merasa sulit untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari.

Saya merasa tidak percaya diri dengan diri saya sendiri.

Kenali Diri Anda Lebih Dalam, Temukan Potensi Terbaik Anda

Mari bergabung dengan komunitas kami untuk belajar, tumbuh, dan mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik. Psikonesia hadir untuk menjadi mitra dalam perjalanan Anda menuju kebahagiaan, kedamaian batin, dan pemulihan.

Saya Ingin Bergabung