5 Alasan Mengapa Orang Memiliki Kepercayaan Diri yang Rendah
PsikologiHal terpenting yang harus dipahami tentang kepercayaan diri yang rendah adalah bahwa ini bukan kesalahan Anda. Faktor-faktor yang berkontribusi pada rendahnya rasa percaya diri berbeda-beda bagi setiap individu. Genetika, latar belakang budaya, pengalaman masa kecil, dan kondisi hidup semuanya memiliki peran. Namun, jangan putus asa — meskipun kita tidak bisa mengubah masa lalu yang membentuk diri kita, masih banyak yang bisa kita lakukan untuk mengubah cara berpikir dan ekspektasi kita demi meningkatkan rasa percaya diri.
- Gen dan Temperamen
Sebagian dari apa yang membentuk kepercayaan diri kita sudah tertanam dalam otak sejak lahir. Namun, hal ini tidak untuk membuat Anda merasa kewalahan, melainkan agar Anda tahu bahwa Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas citra diri yang Anda miliki. Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik mempengaruhi jumlah zat kimia tertentu yang dapat meningkatkan kepercayaan diri di otak kita. Serotonin, neurotransmitter yang berhubungan dengan kebahagiaan, dan oksitosin, dikenal sebagai "hormon kasih sayang," dapat terhambat oleh variasi genetik tertentu. Antara 25 hingga 50 persen dari sifat kepribadian yang terkait dengan kepercayaan diri mungkin diwariskan.
Beberapa perilaku kita juga berasal dari temperamen. Jika Anda cenderung lebih ragu-ragu dan waspada, terutama dalam situasi yang tidak dikenal, Anda mungkin memiliki kecenderungan yang disebut "inhibisi perilaku." Ketika menghadapi situasi baru, Anda cenderung berhenti sejenak untuk memeriksa apakah semuanya berjalan sesuai harapan. Jika ada yang tidak sesuai, Anda mungkin akan menghindari situasi tersebut. Meskipun kecenderungan ini tidak selalu buruk, karena dunia memang membutuhkan orang-orang yang tidak sembarangan terjun ke dalam situasi baru, ini bisa membuat kepercayaan diri Anda sulit tumbuh. Tetapi, dengan memahami diri sendiri, Anda dapat belajar untuk bekerja sesuai temperamen tanpa melawannya.
- Pengalaman Hidup
Berbagai pengalaman hidup dapat membuat seseorang merasa tidak yakin atau bahkan merasa tidak berharga.
Trauma. Penyiksaan fisik, seksual, atau emosional dapat sangat mempengaruhi perasaan harga diri kita. Jika Anda sering mengulang ingatan-ingatan menyakitkan atau merasa malu atas pengalaman tersebut, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional yang berlisensi.
Perlakuan kasar dan pelecehan. Bullying yang dialami di masa kecil dapat meninggalkan luka dalam kepercayaan diri, baik terkait penampilan fisik, kemampuan intelektual, maupun atletis. Pengalaman yang memalukan di masa dewasa, seperti pelecehan di tempat kerja atau kelompok yang tidak menghormati Anda, juga dapat membuat Anda enggan berbicara untuk diri sendiri atau mencapai tujuan yang ambisius.
Gender, ras, dan orientasi seksual. Banyak studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih khawatir tentang bagaimana mereka dipersepsikan dan akibatnya mengambil lebih sedikit risiko. Latar belakang rasial, budaya, dan orientasi seksual juga memainkan peran penting. Diskriminasi yang dialami dapat membuat seseorang menginternalisasi pesan negatif tentang potensi mereka.
- Misinformasi
Rendahnya rasa percaya diri juga dapat berasal dari ketidaktahuan tentang "aturan" permainan kepercayaan diri. Misalnya, jika kita berpikir bahwa kita harus merasa percaya diri sebelum bertindak, maka kita telah mempersiapkan diri untuk kegagalan. Perfeksionisme juga merupakan bentuk pemikiran yang salah yang berkontribusi pada rendahnya kepercayaan diri. Keyakinan bahwa semuanya harus sempurna sebelum kita bisa bertindak justru bisa menghentikan kita dari melakukan hal-hal yang kita hargai.
- Dunia di Sekitar Kita
Banyak pesan dari media yang dirancang untuk membuat kita merasa kurang. Perusahaan yang ingin menjual produk seringkali memulai dengan membuat kita merasa buruk tentang diri sendiri. Media sosial memperburuk hal ini dengan menampilkan hidup orang lain seolah-olah sempurna. Ingatlah, apa yang orang tampilkan di media sosial seringkali telah dikurasi dan diedit dengan hati-hati. Semua orang memiliki hari buruk dan keraguan diri, tetapi mereka jarang membagikannya di dunia maya.
- Kecemasan dan Depresi
Kecemasan dan depresi sering kali berjalan beriringan dengan masalah kepercayaan diri. Jika Anda telah didiagnosis dengan gangguan kecemasan atau depresi dan sedang menjalani terapi, membangun kepercayaan diri juga akan membantu mengurangi kecemasan dan depresi tersebut.
Jakarta, 18 Oktober 2024