Domain dan Skema Dalam Skema Terapi
PsikologiDomains and Schemas dalam Schema Therapy
Schema Therapy adalah pendekatan psikologis yang membantu individu memahami pola berpikir atau perilaku negatif yang disebut sebagai Early Maladaptive Schemas (Skema Maladaptif Dini). Pola ini biasanya terbentuk karena kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi di masa kecil dan dapat memengaruhi kehidupan seseorang di kemudian hari. Untuk mempermudah pemahaman, schemas ini dikelompokkan dalam lima kategori besar yang disebut domains. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Disconnection and Rejection (Putus Hubungan dan Penolakan)
Domain ini menggambarkan kebutuhan anak untuk merasa aman dan memiliki hubungan emosional yang stabil tidak terpenuhi. Akibatnya, mereka mungkin merasa sulit untuk percaya pada orang lain atau merasa tidak pantas dicintai.
Contoh kasus: Individu yang tumbuh dalam keluarga yang dingin, jauh, atau kasar mungkin mengembangkan skema seperti:
-
Ketidakstabilan/Penelantaran (Abandonment/Instability): Takut orang terdekat akan meninggalkan mereka.
-
Ketidakpercayaan/Pelecehan (Mistrust/Abuse): Tidak percaya pada niat baik orang lain.
-
Deprivasi Emosional (Emotional Deprivation): Merasa kebutuhan emosional mereka selalu diabaikan.
-
Cacat/Malu (Defectiveness/Shame): Merasa diri mereka rusak atau tidak layak dicintai.
-
Isolasi Sosial/Alienasi (Social Isolation/Alienation): Merasa terasing dari orang lain atau kelompok.
2. Impaired Autonomy and Performance (Otonomi dan Kinerja yang Terganggu)
Domain ini terkait dengan keyakinan bahwa seseorang tidak mampu menjalani kehidupan secara mandiri. Mereka merasa tidak berdaya atau terus-menerus bergantung pada orang lain.
Contoh kasus: Individu yang berasal dari keluarga yang terlalu terikat (enmeshed) mungkin mengembangkan skema seperti:
-
Ketergantungan/Ketidakmampuan (Dependence/Incompetence): Tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.
-
Kerentanan terhadap Bahaya atau Penyakit (Vulnerability to Harm or Illness): Takut berlebihan terhadap risiko atau bahaya.
-
Enmeshment/Diri yang Tidak Berkembang (Enmeshment/Undeveloped Self): Identitas diri terperangkap dalam hubungan keluarga.
-
Kegagalan (Failure): Keyakinan bahwa mereka akan selalu gagal dalam hidup.
3. Impaired Limits (Batasan yang Terganggu)
Domain ini berhubungan dengan kesulitan seseorang dalam menetapkan batasan dengan orang lain atau mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan.
Contoh kasus: Individu yang dibesarkan dalam keluarga yang permisif atau tidak memiliki aturan jelas mungkin mengembangkan skema seperti:
-
Hak/Kemegahan (Entitlement/Grandiosity): Merasa berhak mendapatkan perlakuan khusus tanpa memperhatikan orang lain.
-
Kurangnya Kontrol Diri/Disiplin Diri (Insufficient Self-Control/Self-Discipline): Sulit mengendalikan impuls atau mempertahankan disiplin.
4. Other-Directedness (Terarah pada Orang Lain)
Domain ini menggambarkan kecenderungan seseorang untuk terlalu memprioritaskan kebutuhan orang lain, sering kali dengan mengabaikan kebutuhan mereka sendiri.
Contoh kasus: Individu yang dibesarkan dalam lingkungan di mana kebutuhan anak diabaikan demi kepentingan orang tua mungkin mengembangkan skema seperti:
-
Penundukan (Subjugation): Merasa harus selalu tunduk pada keinginan orang lain untuk menghindari konflik.
-
Pengorbanan Diri (Self-Sacrifice): Mengorbankan kebutuhan sendiri demi orang lain secara berlebihan.
-
Mencari Persetujuan/Pengakuan (Approval-Seeking/Recognition-Seeking): Obsesi mendapatkan persetujuan atau pengakuan dari orang lain.
5. Overvigilance and Inhibition (Kewaspadaan Berlebihan dan Inhibisi)
Domain ini berhubungan dengan tekanan untuk menekan emosi atau kebutuhan pribadi, sering kali demi memenuhi standar yang tinggi atau menghindari hukuman.
Contoh kasus: Individu yang berasal dari keluarga dengan aturan ketat atau penuh hukuman mungkin mengembangkan skema seperti:
-
Negativitas/Pesimisme (Negativity/Pessimism): Fokus berlebihan pada aspek negatif kehidupan.
-
Inhibisi Emosional (Emotional Inhibition): Menekan emosi untuk menghindari konflik atau rasa malu.
-
Standar yang Tidak Kenal Henti/Kritik Berlebihan (Unrelenting Standards/Hypercriticalness): Berusaha sempurna dan takut gagal.
-
Hukuman (Punitiveness): Keyakinan bahwa kesalahan harus dihukum tanpa ampun.
Kesimpulan
Kelima domains ini membantu menjelaskan bagaimana pengalaman masa kecil dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Dalam Schema Therapy, memahami dan mengatasi schemas ini adalah langkah penting untuk membantu individu menjalani kehidupan yang lebih sehat secara emosional.
Dengan mengenali pola-pola ini, seseorang dapat belajar untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya dengan cara yang lebih adaptif, meningkatkan hubungan interpersonal, dan membangun rasa percaya diri.