Gaya Pengasuhan Orang Tua dan Dampaknya
PsikologiTragedi yang baru saja terjadi di Jakarta Selatan, di mana seorang anak berusia 14 tahun membunuh ayah dan neneknya, tentunya mengejutkan banyak pihak. Peristiwa ini menyadarkan kita bahwa ada faktor-faktor yang mendalam yang mempengaruhi perilaku seorang anak, yang tidak hanya dapat disimpulkan dengan melihat satu kejadian semata.
Dalam menganalisis perilaku ekstrim tersebut, penting untuk kita memahami bahwa gaya pengasuhan, meskipun sangat berpengaruh, hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
Virginia Satir, seorang tokoh psikologi keluarga, mengemukakan empat pilar utama yang sangat penting dalam membangun keluarga yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak, yaitu: self-worth (harga diri), aturan, komunikasi, dan menyiapkan anak untuk kehidupan sosial dan masyarakat.
Pilar-pilar ini adalah fondasi yang membantu menciptakan keluarga yang harmonis, di mana setiap anggota keluarga merasa dihargai dan dapat berkembang dengan sehat.
-
Self-Worth (Harga Diri): Satir percaya bahwa setiap anak harus merasa dihargai dan diterima tanpa syarat. Ketika anak merasa kurang dihargai atau bahkan diabaikan, mereka bisa mengalami kesulitan dalam membangun rasa percaya diri yang sehat. Hal ini dapat menyebabkan perasaan frustasi yang tak terungkapkan, yang pada akhirnya bisa berujung pada perilaku yang tidak diinginkan.
-
Aturan : Keluarga dengan aturan yang jelas dan konsisten memberikan rasa aman bagi anak. Aturan ini tidak hanya membatasi, tetapi juga memberi panduan untuk bertindak dengan cara yang sesuai. Tanpa aturan yang jelas, anak mungkin merasa bingung tentang ekspektasi yang ada, dan ini dapat memengaruhi cara mereka berperilaku. Di sisi lain, pemberian aturan yang terlalu kaku tanpa mempertimbangkan kebutuhan emosional anak juga dapat mengarah pada penolakan atau pemberontakan.
-
Komunikasi : Komunikasi yang terbuka dan jujur antar anggota keluarga adalah kunci untuk menghindari mispersepsi dan menciptakan pemahaman yang sehat. Jika komunikasi dalam keluarga terganggu, anak mungkin merasa terisolasi dan kesulitan untuk mengungkapkan perasaan atau masalah yang sedang dihadapinya. Dalam kasus seperti ini, penting untuk mencari cara agar anak merasa aman untuk berbicara tentang perasaan mereka.
-
Menyiapkan Anak untuk Kehidupan Sosial dan Masyarakat : Salah satu tugas orang tua adalah mempersiapkan anak untuk menghadapi dunia luar, dengan mengajarkan keterampilan sosial yang baik, nilai-nilai moral, dan cara berinteraksi dengan orang lain secara positif. Ketika anak tidak merasa siap atau kurang dipersiapkan, mereka mungkin kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sosial, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka.
Melihat peristiwa ini, sangat penting bagi orang tua untuk mengevaluasi kembali bagaimana mereka membesarkan anak-anak mereka, bukan sebagai bentuk kritik terhadap mereka, tetapi sebagai upaya untuk memahami apakah ada aspek-aspek tertentu dalam gaya pengasuhan yang dapat diperbaiki untuk mendukung perkembangan anak secara lebih sehat. Setiap orang tua memiliki tantangan dan keterbatasan mereka masing-masing, dan tidak ada orang tua yang sempurna. Namun, yang paling penting adalah kesadaran untuk selalu belajar dan berkembang dalam peran mereka sebagai pengasuh.
Sebagai langkah awal, orang tua dapat mulai dengan mengisi Parenting Style and Dimension Questionnaire, sebuah kuesioner yang dirancang untuk membantu orang tua mengenali gaya pengasuhan mereka. Dengan mengenali gaya pengasuhan yang diterapkan, orang tua bisa memperoleh wawasan yang lebih baik tentang bagaimana pola pengasuhan mereka mempengaruhi anak dan apakah ada area yang perlu diperbaiki. Anda dapat mengakses kuesioner tersebut melalui tautan ini https://www.psikonesia.com/assessments/parenting-styles-and-dimensions-questionnaire-psdq
Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang gaya pengasuhan dan kesadaran akan dampaknya, orang tua dapat mengambil langkah-langkah positif untuk memperbaiki komunikasi dan hubungan dengan anak, serta menumbuhkan rasa harga diri dan persiapan yang lebih baik untuk kehidupan sosial mereka. Dengan demikian, tragedi semacam ini diharapkan dapat dihindari, dan keluarga bisa menjadi tempat yang lebih aman dan penuh kasih untuk anak-anak mereka.
jakarta, 30 November 2024