Kisah Dimas Dengan Kecemasannya
HipnoterapiKISAH DIMAS DENGAN KECEMASANNYA
Oleh: Yusdi Lastutiyanto
"When you change the way you look at things, the things you look at change." — Wayne Dyer
Dimas sering merasa hidupnya seperti gunung berapi yang siap meletus. Di kantor, tuntutan pekerjaan terus datang bertubi-tubi. Pulang ke rumah, ia dihadapkan dengan keluarga yang penuh harapan agar dirinya segera menikah. Di sela-sela itu semua, pikirannya dipenuhi dengan berbagai kemungkinan buruk. "Bagaimana kalau aku gagal di kantor? Bagaimana kalau aku mengecewakan keluargaku? Bagaimana kalau tidak ada wanita yang mau menikah dengan ku?Bagaimana kalau segalanya hancur?" Kekhawatiran itu seperti bagian kritisnya yang terus mengikutinya.
Ternyata, masalah ini tidak muncul begitu saja. Sejak kecil, Dimas hidup dengan orang tua yang sering cemas. Saat Dimas jatuh, ibunya langsung panik, bertanya apakah ia terluka parah. Saat nilai sekolahnya turun, ayahnya langsung membayangkan masa depan suram. Pola itu membentuk cara berpikir Dimas, selalu mempersiapkan diri untuk hal terburuk.
Suatu hari, ketika merasa beban hidup sudah tak tertahankan, Dimas memutuskan untuk mencari bantuan. Ia mendatangi seorang hipnoterapis. Pada sesi pertama, sang hipnoterapis tidak langsung memberikan solusi. Sebaliknya, ia mengajukan beberapa pertanyaan, "Menurutmu, apa yang membuatmu selalu merasa cemas? Apa yang membuatmu terus memandang hidup ini dari sisi negatif?" dan "Apa yang diharapkan berubah pada diri Anda setelah proses hipnoterapi ini?"
Pertanyaan itu membuat Dimas berpikir. Ia mulai mengingat pola pengasuhan di masa kecilnya. Ia juga mulai menyadari bahwa selama ini, ia hanya fokus pada hal-hal yang salah atau yang bisa salah, tanpa pernah menghargai apa yang sudah ia miliki. Dimas juga berharap dengan hipnoterapi dia bisa punya sumber daya untuk mengubah dirinya.
Dalam sesi-sesi berikutnya, hipnoterapis mengajak Dimas untuk mengeksplorasi nilai-nilai pribadinya. Apa yang benar-benar penting bagi Dimas? Apa yang ia syukuri dalam hidup? Dengan pendekatan terapi berbasis penerimaan dan pemaafan, Dimas belajar untuk memaafkan dirinya sendiri dan masa lalu. Ia mulai menerima bahwa tidak semua hal perlu ia kendalikan atau prediksi.
Hipnoterapis juga memperkenalkan teknik reframing, sebuah cara untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Ketika Dimas menceritakan tekanan pekerjaan, hipnoterapis bertanya, "Kalau pekerjaan ini adalah peluang untuk berkembang, bagaimana kamu melihatnya? Kalau keluargamu hanya ingin yang terbaik untukmu, bukan untuk menekanmu, apa yang berubah dalam pikiranmu?"
Sedikit demi sedikit, Dimas mulai belajar. Ia menyadari bahwa pikirannya sendiri yang sering membuat hidupnya terasa berat. Ia mulai menghargai waktu-waktu kecil bersama keluarganya. Ia juga mulai mengubah cara pandangnya terhadap pekerjaan bukan lagi sebagai beban, tetapi sebagai bagian dari perjalanan hidup.
Setelah beberapa sesi terapi, Dimas tersenyum saat berbicara dengan hipnoterapis. "Saya baru sadar, saya sendiri yang mendesain hidup saya. Kalau saya terus melihat sisi buruknya, itu pilihan saya. Tapi sekarang saya tahu, saya bisa memilih untuk melihat sisi baiknya."
Sang hipnoterapis mengangguk dengan mengapresiasi. "Dan dengan begitu, kamu mulai mendesain hidup yang lebih bahagia."
Dimas akhirnya menyadari bahwa selama ini ia melihat hidupnya dari sudut yang kurang tepat, pekerjaan yang ia anggap sebagai beban ternyata adalah peluang untuk berkembang, dan keluarganya yang terasa menekan sebenarnya hanya ingin ia bahagia.
Dengan belajar memaafkan masa lalu dan menerima bahwa tidak semua hal bisa ia kendalikan, Dimas mulai melihat hidup dengan cara baru. Ia memahami bahwa kebahagiaan bukan tentang memiliki hidup yang sempurna, tetapi tentang bagaimana ia memilih untuk melihat dan menikmati apa yang ada. Akhirnya, ia berkata kepada dirinya sendiri, "Hidup ini tidak seburuk yang kupikirkan, semuanya tentang bagaimana aku memandangnya."
Semoga bermanfaat dan Terima kasih
Jakarta, 17 November 2024
PS:
- Tulisan ini adalah kekayaan intelektual, jika Anda ingin membagikan ulang pastikan menyertakan sumbernya. 💪🙏